Target Swasembada Pangan, Kurangi Ketergantungan Terhadap Impor

 

 

Koranradarseluma.net - Panen perdana padi dilaksanakan Kelompok Tani (Poktan) Lumbung Agung di ataran Lipih Dengan di Desa Keban Agung 1, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, kemarin (3/12/2024) dengan luas lahan 1 Ha. Varitas Infari 32 dihadiri Babinsa Koramil  408-05/Manna Serma Ruswandi dan Serka Juliansyah. Serta Kurluh Supiyanto, PPL Junaidi, Ketua Poktan Lumbung Agung Hadi Kurniawan, Pendamping Desa Dwi Wicaksono dan anggota.

BACA JUGA:Dinsos dan Dharma Wanita Dukung Program Percepatan Penurunan Stunting

 

 

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Lumbung Agung Agung Hadi Kurniawan ataran Lipih dengan luas lahan 1 Ha. Varitas Infari 32 di Desa Keban Agung 1, Kecamatan Kedurang mengucapkan puji cukur bahwa telah diselenggarakannya panen perdana dan tidak terlupakan atas dukungan pihak Babinsa, PPL, Pendamping Desa yang sempatkan hadir mensukseskan panen perdana padi. "Suksesnya kegiatan panen padi tidak terlepas dukungan semua pihak. Maka dari itu kami tidak bosan-bosannya mengucapkan terima kasi atas pertolongannya, dan semoga Allah SWT membalasnya,"kata Agung.

BACA JUGA:Hujan dan Badai, Hasil Tangkapan Ikan Turun Dratis di Bengkulu Selatan

 

 

Sementara itu, Dandim 0408 BS/K Letkol Czi Babang Santoso M.SDS disampaikan Babinsa Koramil  408-05/Manna Serma Ruswandi dan Serka Juliansyah mengatakan hadir panen perdana padi di ataran Lipih di Desa Keban Agung 1, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, atas undangan Poktan Lumbung Agung.

 

 

Yang mana Babinsa hadir juga sebagai bentuk  dukungan pendampingan TNI kepada petani dalam rangka mendukung suksesnya program ketahanan pangan."Kegiatan pendampingan yang kami lakukan kepada Petani dalam rangka melaksanakan program Ketahanan Pangan Padi yang telah digalakkan oleh Pemerintah dalam beberapa tahun belakangan ini, dan bagi kami TNI Satkowil merupakan salah satu wujud kepedulian, peranan, tugas dan tanggung jawab sebagai Aparat Teritorial Pembina Desa yang harus selalu dekat atau ditengah-tengah masyarakat, apalagi warga sedang membutuhkan bantuan, walau itu harus berjibaku dengan lumpur sampai baju dinas loreng kotor semua,"ujar Ruswandi.