Radar Seluma.Bacakoran,co

Setelah 38 Jam Penangan Longsor di Desa Air Tenam Ulu Manna, Jalan Lintas Manna-Pagar Alam Sudah Bisa Dilalui

Sempat tertimbun, akses jalan sudah bisa dilalui--radarseluma.bacakoran.co

 

Bacoan Jemo Kito - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan telah menindaklanjuti laporan dari warga yang melintas di jalan lintas Manna-Pagar Alam bahwa telah terjadi Bencana Alam Tanah Longsor di Desa Air tenam, kecamatan Ulu Manna  kabupaten bengkulu selatan.

Sekitar pukul 20.00 WIB, kemarin (7/5/2024)TRC BPBD Bengkulu Selatan menuju ke lokasi terjadinya Tanah Longsor sekaligus menindaklanjuti perintah dari Kalaksa BPBD Bengkulu Selatan, untuk segera mengevakuasi  Tanah longsor yang terjadi di Desa Air tenam dengan menggunakan Alat Lodher dari pihak PUPR.

Sekitar pukul 21.00 WIB, alat dari PUPR tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi material longsoran.

Adapun material longsoran tersebut berupa Tanah, lumpur, Bebatuan, Akar Pohon serta bongkahan batu besar.

Selanjutnya, tanggal 8 Mei 2024 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, proses evakuasi dihentikan mengingat cuaca yang tidak memungkinkan dan mengancam keselamatan personil serta kemampuan alat lodher untuk melakukan evakuasi tanah longsor.

Tim gabungan BPBD BS dan Dinas PU bersepakat untuk melanjutkan proses evakuasi pada pagi hari dan mencari bantuan alat excavator dari BJN (badan jalan nasional).

BACA JUGA:Awas Razia, Satlantas Polres Seluma dan UPTD Samsat Penertiban Gabungan, Sasar Kendaraan Mati Pajak

BACA JUGA:Minim Dana, Atlet Popda Seluma Tinggal di Kosan, Wali Atlet Ikut Iuran

Sekitar pukul 09.00 WIB Tim gabungan melakukan evakuasi kembali dengan menggunakan alat Berat lodher dan dibantu oleh excavator dari pihak BJN (Badan jalan nasional) mengingat longsoran tersebut bersifat sangat berat karena material longsoran tersebut berjenis bebatuan dan tanah, beserta batu yang berukuran besar menutupi seluruh badan jalan lintas Manna-Pagar Alam sehingga mengakibatkan lalu lintas macet total dari dua arah berlawanan.

 

"Terhambatnya penanganan longsor karena teterbatasan kemampuan alat berat (Lodher) dalam melakukan evakuasi batu-batu besar. Keterbatasan fisik operator alat berat karena tidak ada pengganti,"ucap Hen Yevi kepala BPBD BS.

 

Selanjutnya, pada Kamis (9/5/22024 sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, proses evakuasi material longsor kembali dihentikan karena alat berat (Lodher) mengalami kerusakan pada backet (Sobek/pecah), dan alat berat Excavator hanya dapat beroperasi sampai pukul 19.00 WIB.

Tag
Share